for further information

Friday, March 11, 2011

Warga Ternate Panik Mengungsi

TEMPO Interaktif, Ternate -  Peringatan tsunami dampak gempa 8,9 Richter di Jepang oleh Badan Meteologi, klimonologi dan giofisika membuat panik ribuan masyarakat Kota Ternate Maluku Utara. Mereka langsung mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Dari pantauan Tempo, kepanikan masyarakat di semua kecamatan Ternate terjadi sejak pukul 20.20 WIT. Masyarakat kian panik kala mobil informasi milik pemerintah Kota kembali meminta masyarakat Kota Ternate waspada dan segera menyelamatkan diri ke tempat ketinggian. Lokasi yang dituju adalah Tanah Tinggi, Maliaro, Marikrubu dan Moya. 
Keempat daerah tadi tampak ribuan warga berjubel. Warga berbondong-bondong memenuhi jalan di sekitar pertokohan pusat Kota Ternate. Hampir semua toko dan mall langsung tutup dan para karyawannya berlarian menyelamatkan diri. Kemacetan di sejumlah jalan utama terjadi. Mobil, motor dan warga bergerak tumpah ruah ke jalanan.
Sudirman, (45 tahun), warga kelurahan Toboko Kecamatan Ternate Selatan mengatakan, keputusan mengungsi dikarenakan melihat banyak warga Kota Ternate berlarian panik, karena informasi tsunami. Oleh sebab itu, ia pun langsung menyuruh keluarga segera mengungsi. "Awalnya kami belum panik, hanya saja ketika ada pengumuman kembali melalui mobil informasi keliling, kami sekeluarga jadi panik. Makanya kami memilih mengusi ke tanah tinggi," kata Sudirman.
Halima (57), warga kelurahan Bastiong mengisahkan, setelah mendengar pengumuman waspada tsunami melalui mobil informasi serta televisi, warga Kota Ternate langsung menyelamatkan diri ke tempat ketinggian. “Saya hanya bawa empat anak saya, sedangkan pakaian hanya di badan,” kata Halima.
Halima dan keluarganya akan memilih menginap di tanah tinggi hingga peringatan tsunami BMKG dicabut. Sebelum ada informasi pecabutan peringatan Tsunami warga belum berani kembali ke rumah. “Kami belum berani pulang, jadi saya sekeluarga akan pilih tidur di sini sampai besok pagi," kata dia. 

No comments:

Post a Comment