Gelombang tsunami menyeret bangunan di kawasan Sendai, Jepang, Jumat (11/3). Gempa bumi sebesar 8,9 skala Ritcher menghantam kawasan pantai timur laut mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 4 meter. REUTERS/NHK via Reuters TV
TEMPO Interaktif, Bandung - Gempa dahsyat di Jepang dipastikan akan membawa gelombang tsunami ke Indonesia. Namun ketinggian dan energinya bakal mengecil. "Tsunami itu sampai sekitar 6 jam setelah gempa," kata peneliti gempa Institut Teknologi Bandung Irwan Meilano, Jumat (11/3).
Dari informasi koleganya di Jepang, gempa besar yang berkembang dari 7,9 skala richter lalu mencapai 8,9 skala richter tersebut tak pernah diduga sebelumnya oleh para peneliti gempa di Jepang. Sepanjang sejarah, catatan besaran gempa di Jepang ini masuk urutan ke-7 terbesar di dunia. "Justru yang dikaji di bagian selatan Jepang yang pernah dilanda gempa 8,4 skala richter," ujarnya.
Menurut Irwan, gelombang tsunami dari Jepang yang bakal terjadi di Indonesia tidak signifikan tingginya. Tsunami itu diperkirakan bakal sampai di bagian utara Indonesia sekitar pukul 18.35 WIB atau 20.35 WIT. Misalnya di bagian utara Sulawesi, Sangihe, dan kepala burung Papua.
Gempa kali ini berpusat di zona subduksi pertemuan lempeng Pasifik dan American plate. Jaraknya sekitar 100 kilometer dari kota Sendai. Kemiringan bidang gempanya 17 derajat, panjang 400 kilometer dan lebarnya 200 kilometer. "Efek tsunaminya 6-10 meter," kata doktor lulusan Universitas Nagoya, Jepang itu.
Apakah gempa Jepang akan merembet ke Indonesia, menurut Irwan, biasanya dampaknya hanya lokal di wilayah Jepang. Selanjutnya terjadi gempa-gempa susulan yang akan mengecil.
No comments:
Post a Comment